Angry Birds -  Help

Kamis, 01 Desember 2011

Berita Bola Indonesia

Berita Bola Italia

Berita Bola Inggris

Jadwal Liga Itali 2011-2012

29 Agustus 2010

Bari vs Juventus
Chievo Verona vs Catania
Fiorentina vs Napoli
AC Milan vs Lecce
Palermo vs Cagliari
Parma vs Brescia
AS Roma vs Cesena
Sampdoria vs Lazio
Udinese vs Genoa

30 Agustus 2010

Bologna vs Inter Milan

12 September 2010

Cagliari vs AS Roma
Catania vs Parma
Cesena vs AC Milan
Genoa vs Chievo Verona
Inter Milan vs Udinese
Juventus vs Sampdoria
Lazio vs Bologna
Lecce vs Fiorentina
Napoli vs Parma

19 September 2010

Bari vs Cagliari
Cesena vs Lecce
Chievo Verona vs Brescia
Fiorentina vs Lazio
AC Milan vs Catania
Parma vs Genoa
AS Roma s Bologna
Sampdoria vs Napoli
Udinese vs Juventus
Palermo vs Inter Milan

Jadwal Liga Spanyol 2011-2012

Jadwal Liga Spanyol Pekan 1 – Minggu, 21 Agustus 2011

Espanyol v Granada
Levante v Real Zaragoza
Malaga v Barcelona
Osasuna v Valencia
Racing Santander v Getafe
Rayo Vallecano v Mallorca
Real Betis v Sevilla
Real Madrid v Athletic Bilbao
Real Sociedad v Atletico Madrid
Villarreal v Sporting Gijon

Jadwal Liga Spanyol Pekan 2 – Minggu, 28 Agustus 2011
Athletic Bilbao v Rayo Vallecano
Atletico Madrid v Osasuna
Barcelona v Villarreal
Getafe v Levante
Granada v Real Betis
Mallorca v Espanyol
Real Zaragoza v Real Madrid
Sevilla v Malaga
Sporting Gijon v Real Sociedad
Valencia v Racing Santander

Jadwal Liga Spanyol Pekan 3 – Minggu, 11 September 2011

Espanyol v Athletic Bilbao
Malaga v Granada
Osasuna v Sporting Gijon
Racing Santander v Levante
Rayo Vallecano v Real Zaragoza
Real Betis v Mallorca
Real Madrid v Getafe
Real Sociedad v Barcelona
Valencia v Atletico Madrid
Villarreal v Sevilla

Jadwal Liga Spanyol Pekan 4 – Minggu, 18 September 2011

Athletic Bilbao v Real Betis

Atletico Madrid v Racing Santander
Barcelona v Osasuna
Getafe v Rayo Vallecano
Granada v Villarreal
Levante v Real Madrid
Mallorca v Malaga
Real Zaragoza v Espanyol
Sevilla v Real Sociedad
Sporting Gijon v Valencia


Jadwal Liga Inggris 2011-2012


Sabtu, 13 Agustus 2011
14:00 GMT Blackburn Rovers vs Wolverhampton Wanderers (Ewood Park)
14:00 GMT Fulham vs Aston Villa (Craven Cottage)
14:00 GMT Liverpool vs Sunderland (Anfield)
14:00 GMT Queens Park Rangers vs Bolton Wanderers (Loftus Road)
14:00 GMT Tottenham Hotspur vs Everton (White Hart Lane)
14:00 GMT Wigan Athletic vs Norwich City (DW Stadium)
16:30 GMT Newcastle United vs Arsenal (St James’ Park)
Minggu, 14 Agustus 2011
12:30 GMT Stoke City vs Chelsea (Britannia Stadium)
15:00 GMT West Bromwich Albion vs Manchester United (The Hawthorns)
Senin, 15 Agustus 2011
19:00 GMT Manchester City vs Swansea City (Etihad Stadium)
Sabtu, 20 Agustus 2011
11:00 GMT Sunderland vs Newcastle United (Stadium of Light)
11:45 GMT Arsenal vs Liverpool (Emirates Stadium)
14:00 GMT Aston Villa vs Blackburn Rovers (Villa Park)
14:00 GMT Everton vs Queens Park Rangers (Goodison Park)
14:00 GMT Norwich City vs Stoke City (Carrow Road)
14:00 GMT Swansea City vs Wigan Athletic (Liberty Stadium)
14:00 GMT Wolverhampton Wanderers vs Fulham (Molineux Stadium)
16:30 GMT Chelsea vs West Bromwich Albion (Stamford Bridge)
Minggu, 21 Agustus 2011
15:00 GMT Bolton Wanderers vs Manchester City (Reebok Stadium)
Senin, 22 Agustus 2011
19:00 GMT Manchester United vs Tottenham Hotspur (Old Trafford)
Sabtu, 27 Agustus 2011
11:05 GMT Aston Villa vs Wolverhampton Wanderers (Villa Park)
14:00 GMT Blackburn Rovers vs Everton (Ewood Park)
14:00 GMT Chelsea vs Norwich City (Stamford Bridge)
14:00 GMT Newcastle United vs Fulham (St James’ Park)
14:00 GMT Swansea City vs Sunderland (Liberty Stadium)
14:00 GMT West Bromwich Albion vs Stoke City (The Hawthorns)
14:00 GMT Wigan Athletic vs Queens Park Rangers (DW Stadium)
16:30 GMT Liverpool vs Bolton Wanderers (Anfield)
Minggu, 28 Agustus 2011
12:30 GMT Tottenham Hotspur vs Manchester City (White Hart Lane)
15:00 GMT Manchester United vs Arsenal (Old Trafford)
Sabtu, 10 September 2011

Timnas Gagal Lagi

Jakarta - Sebetulnya bukan kejutan. Terlebih di SEA Games. Indonesia lebih banyak gagal ketimbang berhasil. Realistis saja. Lebih dari satu dekade, timnas kita sudah menjadi bayang-bayang Thailand, Vietnam, Singapura dan sekarang Malaysia. Tidak lagi mendominasi.

Timnas selalu terlihat meyakinkan di awal. Seperti ketika Egi Melgiansyah dkk. melaju dari Grup A Sepakbola SEA Games 2011. Tapi itu tidak cukup karena diperlukan juga "bagus" di akhir. Hal itu juga dialami timnas senior asuhan Alfred Riedl di AFF 2010 lalu.

Terus terang, tim U23 saat ini hanya bagus dari sisi kegarangan serangan. Mungkin terbaik dari seluruh angkatan timnas Indonesia yang pernah saya tahu. Titus Bonai dan Patrich Wanggai punya naluri mencetak gol yang bagus. Sama seperti para pemain muda asal Papua lainnya. Begitu juga Boas Solossa ketika masih U23. Bisa jadi karena asahan tangan coach Rahmad Darmawan.

Tapi itu tidak cukup.

Indonesia belum bermain bola dengan benar. Maksudnya dengan pakem sepakbola yang semestinya. Bagaimana cara bertahan man to man dan zonal. Bagaimana pemain harus selalu berada di titik tertentu dalam situasi kehilangan bola. Bagaimana bergerak seirama saat kawannya tengah menguasai bola. Bagaimana pemain harus menjaga jarak dengan temannya tidak lebih dari 5 meter. Bagaimana berusaha merebut bola dari lawan, bagaimana membayangi lawan dan bagaimana-bagaimana lainnya.

Pendeknya, banyak pemain Indonesia yang belum paham bagaimana organisasi permainan sepakbola dijalankan. Padahal itu sangat mendasar. Karena setelah itu baru masuk dalam pembicaraan tahap lanjutan seperti skill individu, penggemblengan fisik, taktik dan strategi. Bermain sepakbola yang katanya simpel itu bukan hanya soal menendang, menyundul dan berlari.

Banyak pendukung Indonesia menilai tim U23 saat ini bagus. Lebih bagus dari seniornya. Mungkin saja. Tapi apa ukuran terminologi "bagus"? Apakah hanya karena menang atas Kamboja, Singapura yang 10 pemain dan Thailand yang 9 pemain? Kalau itu parameternya, tentu saja terlalu dini untuk menyebut "bagus". Atau jangan-jangan itulah level bagus bagi Indonesia. Dan kemudian mentok ketika bertemu lawan yang lebih bagus dan bermain sesuai pakem sepakbola universal.

Indonesia menang dalam 3 pertandingan awal karena lawannya kalah "garang" plus kemudian kehilangan pemain di sisa waktu. Tapi tanda bahwa Indonesia belum "bagus" bisa dilihat kala melawan Thailand di babak grup. Dengan 9 pemain, Thailand masih bisa menyerang sampai kotak penalti Indonesia. Itu berkat organisasi permainan yang sudah sesuai pakem. Lihat saja bagaimana bola lontaran dari area belakang Indonesia selalu bisa jatuh di kaki pemain Thailand. Karena Thailand menampatkan pemain-pemainnya di titik tertentu di mana bola akan lebih sering jatuh di sana.

Tak usah melihat bagaimana lapisan kedua U23 kita dibuat tak berdaya oleh Malaysia 1-0 di babak grup. Dengan gamblang kita bisa melihat lapisan pertama U23, ya Egi dan rekan-rekannya kemarin malam, juga dibuat kesulitan menciptakan gol ke gawang Malaysia. Determinasinya kurang matang. Bahkan pertahanan kita lebih sering kocar kacir saat Malaysia menyerang. Itu sebuah bukti para pemain belum memiliki pemahaman organisasi pertahanan yang seharusnya dilakukan.

Padahal kekuatan serangan Malaysia tidak lebih hebat dari Indonesia. Para pemainnya hanya perlu mencari tempat kosong supaya bisa mendapat bola dari kawannya. Entah bola silang mendatar atau terobosan. Malaysia U23 adalah tim dengan pola permainan defensif. Setidaknya mereka lebih suka menunggu bola dari pada aktif merebut bola lawan.

Banyak pengandaian lain dari pertandingan kemarin malam. Andai Patrich tidak individual, andai fisik lebih mumpuni dan andai andai lainnya.

Tetapi persoalannya, sekali lagi, bukan di situ.

Skuad U23 Indonesia rata-rata pemain cadangan di klubnya. Jam terbang kurang. Bahkan yang jam terbangnya banyak pun (baca: senior) tidak mendapat asupan organisasi permainan yang bagus dari pelatihnya di klub. Semua serba sporadis. Kita belum bicara fisik dan stamina yang sebenarnya tanggung jawab klub pula. Belum juga membahas skill bermain mereka yang "rusak" karena wasit di kompetisi Indonesia juga tidak kompeten menjalankan tugasnya.

Kelemahan lain dari timnas U23 kita adalah miskinnya improvisasi mereka. Aliran bola selalu terkesan "dipaksakan". Ketika mentok, lebih suka mengeksekusi sendiri. Berlama-lama menguasai bola di saat sudah ditekan oleh tiga pemain lawan. Mereka lupa bahwa mereka bukan Lionel Messi yang punya skill ajaib. Mereka alpa bahwa ada rekannya yang berdiri bebas menanti bola.

Belum lagi kebiasaan pemain Indonesia yang menerapkan umpan jauh dan direct. Itu memang kebisaan dan kebiasaan mereka. Bahkan di saat pelatih tidak meminta timnya memainkan itu. Ini bukti bahwa pemain kita miskin improvisasi karena terkebiri kompetisi.

Tapi ini juga bukan salah pemain semata. Kembali, ini muara kesalahan klub dan kompetisi di Indonesia yang tidak jelas wujudnya.

Indonesia akan sulit berprestasi jika masih mengandalkan pembinaan sporadis tanpa perencanaan dan kurikulum yang matang didasari analisa kelayakan. Di saat sepakbola Indonesia masih dikelola tanpa program yang jelas, lupakan saja soal juara di level Asean.

Namun apa boleh bikin, timnas tetap harus ada selama Indonesia masih berdiri. Upaya harus tetap dilakukan. Masyarakat tetap memberi dukungan membakar semangat. Tetapi pengelola jangan lupakan mengupayakan kompetisi yang layak.

Runyamnya, sangat sulit berharap kompetisi akan layak dan sehat ketika PSSI dan anggotanya (klub) justru tidak berpikir soal itu kecuali hanya bagi-bagi harta dan politik oligarki. Padahal timnas adalah muara kompetisi yang sehat dan konsisten.

Kegagalan timnas U23 bukan kesalahan pemain dan staf pelatih. Mereka sudah berjuang, bahkan melebihi kapasitasnya. Mereka gagal karena kesalahan kolektif yang terakumulasi. Malangnya, ini akut.

Hedi Novianto - detiksport

'Masalah Chelsea Bukan Villas-Boas Melainkan Timnya'

London - Andre Villas-Boas berada di dalam tekanan menyusul performa buruk Chelsea. The Blues diminta tak buru-buru memecat Villas-Boas karena letak masalah bukan pada si manajer melainkan skuad yang kurang mumpuni.

Penilaian itu diutarakan oleh mantan manajernya sendiri, Carlo Ancelotti. Pria asal Italia ini dipecat pada akhir musim lalu karena gagal memberikan satu gelar pun kepada 'Si Biru' walau di musim debutnya sukses mempersembahkan gelar ganda.

Chelsea bisa dibilang dalam periode kritis. Frank Lampard dkk. baru saja ditendang keluar oleh Liverpool dari ajang Piala Liga Inggris. Sementara di Premier League, mereka tercecer di posisi lima klasemen dengan selisih 10 angka dari Manchester City yang ada di puncak.

Nasib Chelsea tidak jauh berbeda di level Eropa. Pasukan Stamford Bridge itu harus menang di kandang tim tangguh Spanyol, Valencia, untuk memastikan diri lolos ke fase knock out Liga Champions.

Situasi demikian jelas berimbas kepada kursi manajer yang diduduki Villas-Boas. Meskipun pria 34 tahun asal Portugal ini masih yakin tidak akan dipecat karena masuk ke dalam proyek tiga tahun Chelsea. Akan tetapi hal itu tidak menjamin masa depannya lantaran Roman Abramovich dikenal sebagai pemilik klub yang selalu menuntut prestasi di setiap musimnya.

Ancelotti menilai performa buruk mantan timnya itu bukan kesalahan dari Villas-Boas. Melainkan materi tim yang mulai menua sehingga kalah bersaing dari tim-tim rival.

"Masalah Chelsea bukan Villas-Boas, namun itu karena tim yang dimilikinya," sahut pria yang sering disapa Carletto tersebut di Mirror Football.

"Andre masih muda dan belum berpengalaman, tapi dia telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan dia juga berbakat. Saya merasa Roman (Abramovich) harus memberinya waktu lagi untuk membereskan masalah ini dan membuat ide-idenya berjalan."

"Masalahnya pada organisasi dan dengan semua pemain - semua hal yang harus diubah untuk jadi lebih baik. Mungkin dia memang kurang pengalaman. Tapi mereka tahu itu saat memutuskan menunjuknya jadi manajer. Dia butuh waktu," pungkas Ancelotti.

Okdwitya Karina Sari - detiksport

Milan Menunggu Dipimpin Berlusconi Lagi

Milan - Milansisti berharap Silvio Berlusconi kembali menuangkan waktunya sepenuhnya bagi AC Milan. Sebabnya, sejak 16 November Berlusconi sudah resmi tak menjabat sebagai perdana menteri Italia.

Sejak memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan Italia pada 8 Mei 2008, pria berusia 75 tahun itu tak bisa mencurahkan banyak waktu untuk menjalankan tugas sebagai presiden Milan. Meski tetap membiayai klub, perhatian Berlusconi harus terpecah karena karier politiknya.

Kini setelah Berlusconi mundur sebagai perdana menteri, ia diharapkan kembali memimpin Rossoneri.

"Kembalinya Silvio Berlusconi sepenuhnya sebagai presiden Milan adalah apa yang diharapkan oleh semua fans," ujar sang anak yang saat ini juga sudah duduk di jajaran direksi klub tersebut, dan digadang-gadang akan menggantikan ayahnya suatu hari kelak.

"Aku pikir cara yang sama seperti semua fans Milan lainnya. Ini berita bagus dan lebih tepatnya apa yang semua fans harapkan."

Berlusconi mulai memegang Milan di tahun 1986. Selama ia menjadi big boss, Milan memenangi delapan titel Seri A, satu Coppa Italia, enam Super Coppa, lima Piala/Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Toyota/Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Lucas Aditya - detiksport

Persipura Imbang, Persija Menang

Jakarta - Dinilai ilegal oleh PSSI, kick-off Indonesia Super League (ISL) tetap dilakukan. Di antara partai yang digelar, Persipura Jayapura menuai hasil seri sedangkan Persija Jakarta menang.

Partai yang melibatkan Persipura dan Persija menjadi dua di antara laga ISL yang dihelat hari ini, Kamis (1/12/2011). Di Stadion Mandala, Jayapura, Persipura berimbang 3-3 lawan Persiba Balikpapan sedangkan Persija menundukkan Deltras Sidoarjo 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Persipura unggul lebih dulu pada menit 33. Mendapatkan bola, Boaz Salossa menggiringnya dan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang bersarang di dalam gawang Persiba.

Lima menit kemudian, Persiba membalas. Dari sebuah tendangan penjuru, bola dilayangkan ke muka gawang untuk disambut tandukan Rahmat Latief.

Persipura memiliki peluang emas dari titik putih pada menit 40 usai Boaz dijatuhkan. Tetapi sepakan Beto Goncalves yang maju jadi algojo bisa ditepis Made Wirawan.

Sesaat sebelum turun minum, Beto melunasi kegagalannya. Tengah membelakangi gawang, ia menerima bola, berbalik dan menyepak bola yang kini tak kuasa ditepis Made Wirawan.

Skor berubah jadi 2-2 pada menit 64. Nyaris mirip seperti gol pertama, dari sepak pojok bola dilayangkan ke muka gawang untuk kali ini ditanduk Ahmad sembiring.

Enam menit sebelum bubaran, Persipura unggul lagi. Dari tendangan penjuru bola diarahkan ke muka gawang untuk kemudian disambut kepala Lucas Mandowen.

Pada menit injury time, Persiba kembali menyamakan skor. Menerima umpan jauh, Kenji Adachihara yang berpenetrasi ke arah gawang Persipura melakukan satu sentuhan sebelum menembak.

Sementara pada waktu bersamaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persija Jakarta berhasil menekuk lawannya, Deltras Sidoarjo.

Kedua kesebelasan hanya menyudahi paruh pertama pertandingan dengan skor imbang kacamata alias 0-0.

Kebuntuan baru pecah di pertengahan babak kedua. Bambang Pamungkas melepaskan umpan untuk kemudian dimaksimalkan oleh Rahmat Affandi. Skor 1-0 untuk Persija bertahan sampai peluit akhir dibunyikan.


Erwin Senduk - detiksport